Musik Dalam Pembelajaran

MUSIK DALAM PEMBELAJARAN

Lely Halimah*)

Abstrak

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera individu. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam di antaranya bahwa (1) musik adalah bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, (2) musik adalah suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya, dan (3) musik adalah
segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau oleh kelompok individu yang disajikan sebagai musik. Dari beberapa definisi tersebut, maka musik merupakan segala bunyi yang dihasilkan manusia secara sengaja yang disajikan sebagai music.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan musik pada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui (1) memperkenalkan musik di dalam kelas, (2) mendengarkan musik, (3) membuat instrumental musik di kelas. Untuk setiap tujuan, kelas diperkaya dengan musik dengan menggunakan beragam teknik secara bervariasi. Penggunaan musik di kelas akan membantu meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar dan sekaligus juga dapat meningkatkan efektivitas ketercapaian tujuan. Yang tidak kalah pentingnya belajar melalui musik dan atau belajar dengan musik, serta belajar tentang musik dapat memberikan banyak manfaat bagi perkebangan baik fisik maupun mental siswa. Melalui musik banyak yang dapat dipelajari oleh
siswa di antaranya dikemukakan berikut ini.

Kata Kunci: Musik, Pembelajaran

A. Pendahuluan

Musik adalah bagian integral dari kehidupan, oleh karena itu, musik harus menjadi bagian integral dari pengalaman sekolah. Telah banyak hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa musik telah digunakan untuk memberikan motivasi di bidang matematika, ilmu sosial, bahasa seni, ilmu pengetahuan, sejarah, dan sebagainya. Musik adalah bahasa universal, sehingga dapat diintegrasikan dalam semua bidang studi untuk memberikan pembelajaran. Karena musik dapat membantu sekolah menjadi tempat yang menyenangkan, dan music menjadi milik anak-anak bersama. Dengan demikian, guru harus mengambil keuntungan dari motivasi belajar yang distimuli dengan music ini. (Brunk, 1981; Cohen-Taylor, 1981; McTeer & Bailey, 1980; Weisskoff, 1981).

Untuk mengintegrasikan music dalam pembelajaran, dapat dilakukan melalui berbagai strategi. Seperti pada saat pembelajaran, guru dapat memutar musik untuk menciptakan relaksasi dan kegairahan siswa. Musik menjadi pembangkit motivasi siswa. Mereka bergairah mengikuti kegiatan belajar dan melepas ketegangan dalam menyelesaikan kegiatan. Penelitian-penelitian membuktikan bahwa musik memberikan banyak manfaat kepada manusia atau siswa seperti merangsang pikiran, memperbaiki konsenstrasi dan ingatan, dan mamapu membangun kecerdasan emosional.

Musik juga dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri, yang berarti menyeimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional. Sampai saat ini ada anggapan musik yang bisa memberi pengaruh positif dan mencerdaskan otak adalah musik klasik. Gallahue (Sri : 2005), mengatakan ”Rithme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk
meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah”.

Kehidupan manusia tak bisa dipisahkan dengan irama. Denyut nadi dan degup jantung manusia pun memiliki irama khusus. Belahan otak kanan, menunjukkan aktivitas kerja ketika diperdengarkan music, dan seperti apa reaksi yang akan diperlihatkan otak, tergantung dari jenis musik yang
mempengaruhinya. Musik banyak diyakini dapat melejitkan imajinasi dan memunculkan hal-hal yang tersembunyi yang disimpan oleh diri seseorang. Musik juga dapat merangsang koneksi antar neuron.

Jadi ketika seseorang mendengarkan musik itu berarti ada bagian syaraf tertentu yang dirangsang untuk selalu berkoneksi. Ketika seseorang mendengarkan musik-terutama musik-musik yang
lembut dapat menjadikan suasana menjadi nyaman dan saat otak merasa nyaman inilah biasanya otak akan bekerja secara maksimal.

B. Hakikat Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera individu. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam di antaranya bahwa (1) musik adalah bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar, (2) musik adalah suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya, dan (3) musik adalah
segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau oleh kelompok individu yang disajikan sebagai musik. Dari beberapa definisi tersebut, maka musik merupakan segala bunyi yang dihasilkan manusia secara sengaja yang disajikan sebagai musik.

Musik memiliki tiga bagian penting, yaitu bit, ritme, dan harmoni. Kombinasi ketiganya akan menghasilkan musik yang enak. Musik yang baik adalah musik yang menyelaraskan ketiganya, sehingga menjadi satu kesatuan yang harmoni. Ketiga bagian penting tersebut, masing-masing akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kehidupan manusia. Seperti bit berpengaruh pada tubuh, ritme berpengaruh pada jiwa, sedangkan melodi berpengaruh pada roh atau jiwa.

1. Pengaruh Musik terhadap Perkembangan Individu
Musik adalah suatu kesenian yang sangat berpengaruh karena melalui musik kita juga bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang hati nurani kita. Pada saat pembelajaran guru dapat memutar musik untuk menciptakan relaksasi dan kegairahan siswa. Musik menjadi pembangkit motivasi siswa.

Baca juga: Pengertian Musik

Mereka bergairah mengikuti kegiatan belajar dan melepas ketegangan dalam menyelesaikan berbagai kegiatan sesuai dengan tugas-tugas belajarnya.  Campbell (1996) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan musik pada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui (1) memperkenalkan musik di dalam kelas, (2) mendengarkan musik, (3) membuat
instrumental musik di kelas. Sementara Chris Brewer, (1995) memberikan contoh cara yang sangat efektif untuk mengintegrasikan musik pada pembelajaran. Untuk setiap tujuan, kelas diperkaya dengan musik dengan menggunakan beragam teknik secara bervariasi. Penggunaan musik di kelas akan membantu meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar dan sekaligus juga dapat
meningkatkan efektivitas ketercapaian tujuan. Yang tidak kalah pentingnya belajar melalui musik dan atau belajar dengan musik, serta belajar tentang musik dapat memberikan banyak manfaat bagi perkebangan baik fisik maupun mental siswa. Melalui musik banyak yang dapat dipelajari oleh siswa di antaranya dikemukakan berikut ini.

a. Belajar Informasi
Musik dapat digunakan untuk membantu siswa mengingat pengalaman belajar dan informasi. Dalam pembelajaran yang mengutamakan siswa aktif, pengalaman musik dilakukan melalui menciptakan sebuah soundtrack untuk kegiatan belajar. Soundtrack mampu meningkatkan minat dan mengaktifkan
informasi secara mental, fisik, atau emosional. Musik juga dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang sangat terfokus, di mana kosakata dan bahan bacaan diserap pada tingkat yang besar. Jika informasi dikemas melalui irama dan sajak, unsur-unsur musik ini akan menyediakan sebuah kaitan untuk ingatan. Berikut adalah tiga cara yang dapat dilakukan guru dalam menggunakan musik untuk
membantu siswa belajar informasi.
1) Pengalaman Aktif Belajar
Musik akan mengaktifkan siswa secara mental, fisik, dan emosional dan menciptakan pusat minat terhadap apa yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang materi pembelajaran. Misalnya pada kelas IPS,saat siswa membaca materi sejarah perjuangan bangsa, sambil mendengarkan musik yang berirama perjuangan, maka musik tersebut akan membantu siswa
untuk memahami materi tentang perjuangan tersebut. Pembelajaran akan semakin menarik dan semakin efektif, mankala dilanjutkan dengan kegiatan bermain peran dengan musik latar tetap mengalun. Materi pelajaran akan dipahami dengan sangat baik dan mudah diingat karena musik membantu siswa untuk menghargai pengalaman dan mengatur suasana hati.
2) Fokus dan Alpha Minat Belajar
Musik menstabilkan mental, fisik dan irama emosional untuk mencapai keadaan konsentrasi mendalam dan fokus di mana sejumlah besar konten informasi dapat diproses dan dipelajari. Musik barok, seperti yang digubah oleh Bach, Handel atau Telemann, yaitu 50-80 denyut per menit menciptakan suasana fokus yang mengarah ke dalam konsentrasi siswa dalam keadaan gelombang otak alfa. Belajar kosakata, menghafal fakta atau membaca yang diiringi musik ini
sangat efektif. Di sisi lain, energi musik Mozart membantu dalam mempertahankan perhatian selama waktu mengantuk, dan membantu siswa untuk tetap waspada saat membaca atau bekerja pada proyek-proyek.
3) Menghafal
Lagu, nyanyian, puisi, dan ketukan yang berirama musik akan meningkatkan isi memori fakta dan rincian melalui rima, irama, dan melodi. Maksudnya materi yang dikemas dalam lagu, nyanyian, dan puisi yang ditulis sendiri oleh siswa akan menjadi alat memori yang hebat.

b. Meningkatkan Perhatian, Sikap, dan Atmosper
Musik tertentu akan menciptakan suasana belajar yang positif dan membantu siswa untuk merasa diterima untuk berpartisipasi dalam pengalaman pembelajaran. Dengan cara ini juga telah sangat mempengaruhi siswa pada sikap dan motivasi untuk belajar. Irama dan tempo suara musik dapat membantu siswa dalam menetapkan dan mempertahankan fokus perhatiannya dan tetap
bersemangat, sekalipun mereka ada dalam keadaan letih lesu. Juga membantu mereka menemukan damai dan tenang ketika mereka terlalu bersemangat dalam beberapa cara. Berikut adalah dua cara untuk menggunakan musik dalam membangun sikap, perhatian dan suasana.

1) Menyambut dan Perhatian
Musik latar dapat digunakan untuk memberikan suasana yang bersahabat dan membantu mempersiapkan dan memotivasi siswa untuk tugas-tugas belajar. Musik dapat memberikan energi untuk meningkatkan perhatian atau memberikan ketenangan ketika diperlukan. Saat siswa memasuki ruang kelas mendengar musik mengalun atau saat mereka pergi untuk istirahat atau makan siang mendengar musik mengalun pula, suasana seperti itu benar-benar dapat mengubah atmosfer
suasana hati. Tentu untuk membuat atmosfer yang menekankan pada suasana menyambut, meminta perhatian, atau bahkan untuk suatu perpisahan diperlukan musik yang tepat. Dengan kata lain, apa musik yang tepat manakala siswa masuk kelas, dan manakala guru meminta perhatian pada siswa, begitu pula saat siswa harus meninggalkan kelas. Dalam hal ini, guru dapat memilih musik yang penuh semangat, musik yang menciptakan ketenangan, musik yang dapat menghidupkan suasana, atau musik yang bertemakan untuk memberikan informasi terkait materi pelajaran, dan sebagainya.

2) Membangun Masyarakat Belajar
Musik menyediakan lingkungan yang positif yang meningkatkan interaksi siswa dan membantu mengembangkan rasa kebersamaan dan kerjasama. Musik adalah alat yang ampuh untuk memahami budaya sendiri dan juga budaya lain dan dapat menjadi ikatan dengan satu sama lainnya. Memilih dan memainkan lagu tema kelas, mengembangkan ruang kelas "ritual" seperti menggunakan musik
untuk menyapa dengan hello misalnya pada saat mau bekerja kelompok, atau selamat tinggal saat selesai kegiatan kelompok atau kegiatan kelompok lainnya. Menggunakan musik baik sebelum, selama, atau setelah kegiatan belajar bersama adalah cara yang baik untuk membangun pengalaman komunitas yang langgeng.

c. Ekspresi Pribadi

Musik adalah pintu ke alam batin dan penggunaan musik yang kreatif dan
reflektif dapat memfasilitasi ekspresi pribadi baik dalam menulis, seni, gerakan,
dan kegiatan belajar lainnya. Penciptaan komposisi musik menawarkan jalur
untuk mengungkapkan perasaan dan keyakinan pribadi dalam bahasa suara musik.
Berikut adalah dua cara, bahwa musik dapat membantu siswa untuk
mengungkapkan diri sendiri.

1) Kreativitas dan Perenungan
Musik latar dapat digunakan untuk merangsang proses internal, untuk memfasilitasi kreativitas, dan mendorong refleksi pribadi. Memperdengarkan musik, seperti piano solo baik dalam gaya klasik maupun kontemporer, pada saat siswa menulis laporan, menulis atau mengarang, menulis jurnal, atau menulis terkait proyek belajarnya mampu memusatkan perhatian pada waktu yang lebih lama daripada tanpa musik. Dalam sebuah studi, siswa menulis dua kali lebih banyak bila diiringi musik daripada tanpa musik.

2) Ekspresi Pribadi melalui situs Intelijen
Menciptakan musik untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan batin dan mengembangkan kecerdasan musikal melalui pemahaman irama, pitch, dan bentuk. Menulis lagu yang terkait dengan konten atau materi pelajaran memungkinkan siswa untuk mengungkapkan bagaimana perasaan mereka. Misalnya menulis lagu tentang isu-isu penting terkait insiden bersejarah, merangkai peristiwa bersejarah dalam sebuah syair lagu dari topik ilmu sosial atau menulis puisi terkait kondisi sosial, ekonomi, politik sejalan dengan kondisi saat ini. Siswa juga dapat menciptakan instrumental "soundtrack" dengan irama sederhana instrumen yang menggambarkan auditorily yang sangat penting tentang penemuan ilmiah, peristiwa sejarah, atau tindakan dalam sebuah novel.
Terkait dengan musik dalam pembelajaran, yang tujuannya adalah untuk menanamkan ideology nasional dan semangat perjuangan terhadap siswa usia sekolah dasar, maka music (lagu-lagu cinta tanag air dan perjuangan) yang dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran, di antaranya adalah Bagimu Negeri; Berkibarlah Benderaku; Bendera Merah Putih; Bangun Pemuda Pemudi; Dari Sabang Sampai Merauke; Garuda Pancasila; Gugur Bunga; Hari Merdeka; Halo-Halo Bandung; Indonesia Mutiaraku; Indonesia Raya; Indonesia tanah air beta; Indonesia Tetap Merdeka; Maju Tak Gentar; Satu Nusa Satu Bangsa; Syukur, dan sebagainya. Melaui apresiasi langsung terhadap lagu-lagu tersebut secara perlahan tetapi pasti semangat juang para pendiri bangsa Indonesia ini akan dapat
ditularkan kepada generasi penerus bangsa ini.

C. Hasil Penelitian tentang Musik dalam Pembelajaran

Don Campbell, dalam bukunya yang berujul "The Mozart Effect” banyak mengungkapkan hasil penelitian berkaitan dengan pengaruh music terhadap perkembangan individu dan memberikan banyak efek menguntungkan dari jenis musik tertentu. Dalam buku tersebut dikemukakan keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari musik yang dimanfaatkan dalam pembelajaran, di antaranya adalah meningkatkan nilai tes, mempercepat waktu pembelajaran, menenangkan
anak-anak dan orang dewasa yang hiperaktif, mengurangi tingkat kesalahan, meningkatkan kreativitas dan kejernihan dalam berpikir, menyembuhkan tubuh lebih cepat, mengintegrasikan kedua belah otak untuk belajar lebih efisien. Dengan kata lain, musik mengaktifkan seluruh bagian otak dan membuat merasa lebih giat. Hasil penelitian ini begitu menarik perhatian sehingga buku The Mozart Effect karangan Don Campbell (1997), begitu monumental . Menurut Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D., getaran musik yang masuk melalui telinga dapat mempengaruhi kejiwaan. Ini terjadi karena didalam otak manusia, terdapat jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak,
termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan.

Yeni Rachmawati dosen Universitas Indonesia tahun 2009 telah melakukan penelitian dengan judul peranan music dalam pembentukan budi pekerti. Pertanyaan penelitiannya adalah bagaimanakah peranan musik dalam pembentukan budi pekerti?. Guna menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan
preliminary research dengan menggunakan metodologi deskriptif analitik dengan teknik delphi sebagai langkah pengumpulan data. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh dari para pakar musik, ditemukan pemahaman bahwa peranan musik dalam pembentukkan budi pekerti sangat kuat. Kesimpulan ini muncul berdasarkan analisis sejarah dan analisis mekanisme terjadinya perilaku. Musik memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap fisik dan mental individu serta karakter masyarakat. Secara garis besar peran musik dalam pembentukan perilaku adalah sebagai basic character building atau dengan kata lain musik berperan sebagai “pondasi” dalam pembentukan budi pekerti, pembentuk perasaan moral dan pembentuk perilaku keadilan, cinta kasih dan kelemahlembutan. Musik dan budi pekerti memiliki keterkaitan yang kuat dalam prinsip keindahan, prinsip harmoni, dan prinsip ukuran dan proporsi. Dunia pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini hendaknya mulai mencermati fenomena ini dan mulai memilih serta memanfaatkan musik sebagai bagian dari program-program pembelajaran. Karena dengan mendengarkan, mengapresiasi
dan menikmati musik yang baik , dapat memberikan dampak potensial yang cukup besar dalam membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Musik banyak sekali memberikan kontribusi bagi perkembangan dan keseimbangan rasional, emosional, intelektual dan kesadaran estetis. Banyak sekali hasil penelitian yang memberikan informasi tentang pentingnya pendidikan seni khususnya musik bagi perkembangan anak, berikut beberapa hasil penelitian yang dirangkum dalam Bulletin of the Council for Research in Music Education, di antaranya adalah sebagai berikut.
1) Pendidikan musik/pendidikan seni, memudahkan perkembangan anak dalam bahasa dan kecepatan membaca.
2) Aktivitas bermusik/berkesenian sangat bernilai bagi pengalaman anak dalam berekspresi dan lain-lain.
3) Aktivitas bermusik/berkesenian membantu perkembangan sikap positif terhadap sekolah dan mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah.
4) Keterlibatan dalam kegiatan bermusik/berkesenian secara langsung mempertinggi perkembangan kreativitas.
5) Pendidikan musik/pendidikan seni memudahkan perkembangan sosial, penyesuian diri, dan perkembangan intelektual.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, ternyata musik sangat penting untuk perkembangan anak di masa depan. Musik tidak lagi sebagai mata pelajaran tambahan yang sewaktu-waktu bisa saja dihilangkan atau hanya sekedar pengisi waktu luang bagi anak-anak yang kursus musik. Terkait dengan itu, maka music merupakan sesuatu hal yang penting untuk membantu siswa dalam mengembangkan intelektual, emosional dan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Hal ini merupakan salah satu tugas para pendidik untuk mewujudkan hal tersebut. Maka dari itu, music dalam pendidikan merupakan bagian penting yang apabila dimanfaatkan secara tepat akan secara efektif memberikan konstribusi yang berharga dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, maka melalui penelitian ini, akan dikembangkan model penanaman ideology nasional dan semangat perjuangan memlalui pembelajaran dengan mengintegrasikan music (lagu-lagu cinta tanah air dan perjuangan) pada tingkat sekolah dasar.

DAFTAR PUSTAKA
Admin (2008) Pendidikan Harus Membentuk Nilai dan Karakter Bangsa yang
Kuat.http://beritapendidikan.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle
&cid=12&artid=175
Campbell, Don.(2001) Efek Mozart, memanfaatkan Kekuatan Musik untuk
Mempertajam Pikiran,Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh.
Jakarta : Gramedia
Campbell, Don. (2001) Efek Mozart, Bagi Anak-Anak. Jakarta : Gramedia
Chris Brewer, (1995) Music and Learning: Integrating Music in the Classroom.
http://www.newhorizons.org/strategies/arts/brewer.htm
Eric Jensen (2002) Implementing Music in the Classroom.
http://www.songsforteaching.com/ericjensen/1.htm
Jeannette (1999) Music and learning Eight ways to use music for teaching and
learning http://www.thelearningweb.net/music-learning.html
Donn Ritchie ()The Effects of Background Music on Learning: A Review of
Recent Literature.http://edweb.sdsu.edu/Courses/ED690DR/Examples/
LitRev/Levy.htm
Mustafa Abubakar (2010) Membangun Semangat Nasionalisme dengan Bingkai
Kearifan
Lokal Rakyat Aceh-Tinjauan Ketahanan Pangan.
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=27
97&Itemid=222
Nelly Hamjannah (2009) Kembalikan Semangat Cinta Tanah Air Lewat Lagu.
http://belanegarari.wordpress.com/2009/02/24/kembalikan-semangat-cintatanah-
air-lewat-lagu/
Nelly Hamjannah (2009) Kembalikan Semangat Cinta Tanah Air Lewat Lagu.
http://belanegarari.wordpress.com/2009/02/24/kembalikan-semangat-cintatanah-
air-lewat-lagu/
Penrem (2010) Pemahaman Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kebangsaan
Nasional dalam Membangun Ketahanan Nasional.
http://www.korem161.mil.id/component/content/article/3-artikel/198-
pemahaman-wawasan-nusantara-sebagai-wawasan-kebangsaan-indonesiadalam-
rangka-membangun-ketahanan-nasional.html
Puji Triwidodo, ST. (2009) Pendidikan Bela Negara Solusi Jitu Lahirkan
Generasi Cinta Tanah Air Berwawasan Kejuangan.
http://belanegarari.wordpress.com/2009/01/28/pendidikan-bela-negarasolusi-
jitu-lahirkan-generasi-cinta-tanah-air-berwawasan-kejuangan/
Sabda (2010). Membangun Kecerdasan Lewat Musik.
http://pepak.sabda.org/pustaka/071364/
Sahid Susanto(2009) Membangun Karakter Lewat Pendidikan.
http://namakudodie.wordpress.com/2009/04/24/membangun-karakter-lewatpendidikan/
Sudharto & Rosidi (2006) Menyelamatkan Pancasila.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0610/06/opi03.htm
http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2763/1803
*) Lely Halimah adalah dosen dan peneliti pada UPI Kampus Cibiru. Penulis
alumni S-3 Pengembangan Kurikulum UPI

Related Posts

Post a Comment